Sebelum tahun 1989 Masehi, warga masyarakat islam Padukuhan Siyono Kulon ketika ingin ke masjid untuk beribadah paling dekat yakni Masjid Taqwa Siyono Tengah, karena di Siyono Kulon belum dibangun masjid. Seiring dengan berjalannya waktu para tokoh masyarakat berinisiatif mendirikan/membangun sebuah Masjid di Padukuhan Siyono Kulon diatas tanah wakaf.
Pada tanggal 03 Mei 1989 Warga masyarakat mulai membangun masjid diatas tanah wakaf seluas 155 m2 dan menghabiskan biaya pembangunan dengan total kurang lebih Rp 24.000.000,-. Selama proses pembangunan masjid warga masyarakat sangat antusias turut bergotong-royong dengan penuh semangat karena akan memiliki sebuah masjid baru yang kini diberi nama "Masjid Al-Ikhlas Siyono Kulon".
Setelah selesai pembangun sebuah masjid, diawal tahun 1990 masjid tersebut digunakan untuk shalat jumat pertama kali, disaat itulah warga mulai berbodong-bondong pergi ke masjid Al-Ikhlas guna melaksanakan Shalat fardhu berjamaah yang dipimpin seorang Takmir yaitu Bapak Ponidja yang sampai saat ini beliau masih menjadi ketua takmir.
Tahun demi tahun terus berjalan dan umur masjid semakin tua dan semakin rapuh bangunanya, maka warga Padukuhan Siyono kulon berinisiatif untuk merenovasi/membangun kembali dengan sumber dana dari infaq dan swadaya masyarakat. Pada tanggal 06 April 2015 Masjid Al-Ikhlas mulai dibongkar kembali dan dibangun kembali dengan ukuran bangunan lebih luas yang tercatat 120 m2, lebih tinggi dan juga lebih baik. disaat pembongkaran dan pembangunan itu telah memakan biaya sekitar 250 juta yang pada akhirnya selesai pembanguan pada tanggal 12 September 2015. setelah selesainya pembanguan, masjid terlihat lebih kokoh, baik, dan digunakan untuk beribadah seperti biasanya.